Optimisme Muncul di Tengah Pandemi, Psikolog Jabarkan Caranya

Senin, 30 Maret 2020 - 15:34 WIB
Optimisme Muncul di...
Optimisme Muncul di Tengah Pandemi, Psikolog Jabarkan Caranya
A A A
JAKARTA - Melihat penyebaran COVID-19 yang semakin cepat dan mempengaruhi banyak sektor, pemerintah telah mengeluarkan peraturan untuk masyarakat bekerja dan belajar di rumah. Ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, itu.

Selain melakukan sejumlah upaya pencegahan praktikal, memupuk optimisme juga merupakan faktor penting untuk mengatasi kondisi pandemi COVID-19. Dalam hal ini pemerintah, berbagai kelompok, pebisnis, dan lembaga memiliki peran besar dalam membangun rasa optimis tersebut.

Sejumlah penelitian pun telah membuktikan bahwa memiliki sikap optimis bakal menempatkan kita pada hal-hal yang baik. Faktanya, tanpa optimisme, akan ada sedikit rasa tertekan. Di sisi lain, rasa optimisme tinggi juga dapat digunakan sebagai kontrol.

Sikap optimis bisa menjadi pendorong kesuksesan kita dalam mengatasi ancaman COVID-19. Jika hal ini diyakini berhasil, maka Anda akan terdorong untuk bekerja keras, seperti halnya saat Anda melakukan tindakan praktikal, demi mencegah penyebaran virus yang dampaknya sangat luas itu. Dalam hal ini, perilaku buruk dapat mempengaruhi kelompok yang rentan terinfeksi COVID-19.

Lantas, bagaimana membangun rasa optimisme di tengah pandemi COVID-19?

Psikolog Kasandra Putranto membagikan tips yang bisa diterapkan saat pandemi seperti sekarang. Dikatakan Kasandra, memiliki sikap optimis tidak hanya berdampak positif pada kesehatan mental, tapi juga fisik.

"Caranya dengan menambah pengetahuan yang berdasarkan bukti, mengurangi konsumsi media sosial yang negatif, dan mencari ide kreatif untuk memperoleh penghasilan dalam kondisi yang sulit," kata Kasandra saat dihubungi SINDOnews, Senin (30/3).

Adanya optimisme juga akan berdampak pada orang-orang di pemerintahan, serta mereka yang membuat keputusan untuk diri sendiri. "Alangkah lebih baik seluruh waktu dan tenaga digunakan untuk memaksimalkan upaya menjaga kesehatan dan kebersihan," tandasnya.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1477 seconds (0.1#10.140)